Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Pelajaran 1 "Aktivitas Pelajar"
A. MENANGGAPI SIARAN BERITA DARI MEDIA ELEKTRONIK
1. Definisi Berita
Berita adalah peristiwa atau kejadian yang telah dilaporkan. Berita, pada umumnya, menyangkut peristiwa atau kejadian yang aktual dan menarik perhatian khalayak.
2. Menanggapi Isi Berita
Anda dapat memberikan tanggapan-tanggapan terhadap suatu berita. Tanggapan terhadap isi berita dapat berupa persetujuan, penolakan, ataupun tambahan pendapat.
B. MENEMUKAN IDE POKOK BERITA DENGAN TEHNIK MEMBACA CEPAT
1. Struktur Penyampaian Berita
Suatu berita, baik itu yang disampaikan secara lisan dalam media elektronik, ataupun media cetak, pada umumnya berkerangka pada enam pokok penting, yaitu what (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Keenam pokok penting tersebut biasa dikenal dengan istilah 5W + 1H.
a. Apa peristiwanya ?
b. Siapa yang mengalami peristiwa itu ?
c. Dimana terjadinya peristiwa itu ?
d. Kapan terjadinya peristiwa itu ?
e. Mengapa peristiwa itu terjadi ?
f. Bagaimana proses kejadiannya ?
Keenam pertanyaan tersebut lazim ditempatkan dibagian awal pemberitaan sebagai bagian yang secepatnya harus diketahui pemirsa atau pembaca. Bagian awal berita sering pula disebut kepala berita atau lead. Kepala berita memaparkan pokok-pokok kejadian secara ringkas, lengkap, dan jelas. Jadi, pokok berita bersifat ringkas.
Apabila bagian awal berita itu merupakan pokok berita, bagian berikutnya sampai selesai biasanya merupakan bagian uraian yang menerangkan pokok-pokok berita, antara lain:
a. duduk perkaranya,
b. penjelasan secara luas,
c. perhitungan-perhitungan dengan angka, dan sebagainya.
Begitulah pola penyusunan berita: bagian awal merupakan pokok-pokoknya, sedangkan berikutnya sampai selesai merupakn pengembangannya. Oleh karena itu, pola penyusunan berita biasanya berbentuk piramida terbalik. Bagian awal berita merupakan bagian pokok dan semakin ke bawah merupakan perincian-perinciannya yang sifatnya cenderung tidak penting.
2. Menentukan Pokok Berita
Pokok-pokok berita terangkum dalam rumus 5W + 1H (who, what, where, when, why, dan how). Dengan demikian, untuk menentukan pokok-pokok berita itu, kita harus menjawab keenam pertanyaannya.
3. Meringkas Berita
Pemahaman atas pokok-pokok berita sangat penting dalam menyusun ringkasan berita. Hal ini karena ringkasan sebaiknya disusun berdasarkan catatan tentang pokok-pokok berita yang telah ditentukan sebelumnya.
Berikut ini terdapat langkah-langkah dalam menyusun ringkasan berita (tertulis).
a. Bacalah sebuah berita dengan seksama !
b. Catatlah pokok-pokok informasi berita tersebut dengan mengacu pada rumus 5W +1H !
c. Menjelaskan kembali berita itu secara ringkas dengan menggunakan kalimat ringkas.
C. MENDISKUSIKAN MASALAH (YANG DITEMUKAN DARI BERBAGAI BERITA, ARTIKEL, ATAU BUKU)
1. Definisi Masalah
Masalah adalah sesuatu yang harus dipecahkan atau diselesaikan. Masalah dapat ditemukan dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu oleh seseorang, masyarakat, ataupun suatu bangsa.
2. Diskusi sebagai Metode Pemecahan Masalah
Diskusi adalah salah satu cara yang dapat memecahkan masalah. Hal tersebut sesuai dengan definisi diskusi itu sendiri, yakni bentuk tukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah demi mencapai tujuan tertentu.
Adapun hal-hal atau criteria yang perlu diperhatikan ketika menentukan masalah untuk diskusi adalah sebagai berikut.
a. Menarik perhatian peserta.
b. Sesuai dengan kapasitas pengetahuan para peserta.
c. Memiliki kejelasan.
d. Sesuai dengan waktu dan situasi.
3. Menjadikan Berita sebagai Sumber Bahan Diskusi
Mentukan permasalahan untuk diskusi terkadang cukup menyulitkan. Apabila hal ini terjadi, anda dapat mencarinya dari berbagai sumber pemberitaan. Bukankah berita-berita itu pada umumnya menyoroti kejadian-kejadian bermasalah ? Misalnya bencana alam, kecelakaan lalu lintas, kriminalitas dan lain lain.
D. MENULIS PUISI LAMA DENGAN MEMPERHATIKAN BAIT, IRAMA, DAN RIMA
1. Karakteristik Puisi Lama
Puisi lama terikat oleh berbagai ketentuan, sebagai banyaknya larik setiap bait, banyaknya suku kata dalam setiap larik, ataupun pola rimanya. Ketentuan-ketentuan tersebut berbeda antara jenis puisi lama yang satu dengan puisi lama lainnya. Misalnya, antara pantun dengan syair. Keduanya merupakan jenis puisi lama yang memiliki karakteristik berbeda.
2. Ketentuan-ketentuan Pantun dan Syair
a. Pantun
Pantun merupakan puisi yang memiliki ketentuan-ketentuan yang sebagai berikut.
1) Terdiri atas empat baris.
2) Setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
3) Dua baris pertama merupakan sampiran dan dua baris berikutnya merupakan isi pantun.
4) Memiliki rima akhir dengan pola a-b-a-b.
Bentuk- bentuk pantun lainnya adalah sebagai berikut.
1) Pantun Berkait
Pantun berkait atau disebut juga seloka. Adalah pantun yang terdiri atas beberapa bait, dan bait yang satu dengan bait yang lainnya sambung menyambung. Baris kedua dan keempat dari bait pertama dipakai kembali pada baris pertama dan ketiga dari bait kedua. Demikian pula hubungan antara bait kedua dengan ketiga, ketiga dengan keempat, dan seterusnya.
2) Talibun
Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan, atau sepuluh baris.Pembagian baitnya sama dengan pantun biasa, yakni terdiri atas sampiran dan isi. Jika talibun enam baris maka tiga baris pertama merupakan sampiran, sedangkan tiga baris berikutnya merupakan isi.
3) Pantun Kilat
Pantun kilat atau karmina adalah pantun yang terdiri atas dua baris: baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi.
b. Syair
Syair merupakan bentuk puisi lama yang dipengaruhi kebudayaan Arab. Syair memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Terdiri atas empat baris.
2) Tiap baris terdiri atas 8 sampai 10 suku kata.
3) Semuanya merupakan isi (tidak memiliki sampiran).
4) Berima akhir a-a-a-a.
0 comments:
Post a Comment