Cara Belajar Efektif dan Mudah Paham
1. Belajar tanpa Mood
Belajarlah karena kesungguhan kita untuk berubah, jangan belajar hanya dengan berlandaskan mood saja.
iya kalau pas nice mood, la kalau pas bad mood kita jadikan alasan untuk kita tidak belajar, saya berani jamin ilmu yang anda pelajari akan sama halnya dengan air yang menetes di lapangan panas, sangat mudah menguap. Jadi jangan pernah belajar berdasarkan mood ya kalau ingin hasil yang memuaskan.
2. Belajarlah di manapun anda suka
Carilah tempat yang nyaman dan dapat menenangkan pikiran kita sewaktu belajar, dengan keadaan yang nyaman kita akan lebih mudah dalam memahami materi.
3. Jangan belajar terlalu banyak ketika akan ujian
Inilah sebuah doktrin yang saya rasa sangat keliru, "kamu harus belajar sungguh-sungguh, besok ada ujian"..kira-kira teman-teman sudah mendengar ocehan yang seperti itu? Ini adalah kesalahan, sebenarnya ketika akan ujian itu kita gunakan untuk merehat otak sekejap, justru pas hari-hari biasalah kita harus sungguh-sungguh. Sistem KS (kebut semalam) sangat merusak cara berpikir kita, karena hanya akan menimbulkan tekanan bukan pengetahuan.
4. Belajar sambil diskusi
Belajar secara kelompok memang dimaksudkan agar seseorang yang kurang mampu memahami materi bisa berdiskusi dengan orang yang sudah paham. Sehingga pertukaran ide terus berjalan, yang pintar tidak semakin pintar, begitu pula yang bodoh tidak semakin terperosok. Semua bisa menjadi seimbang.
5. Belajar dengan diiringi musik
Musik memang bisa meningkatkan konsentrasi kita dalam belajar, namun hal ini tidak selalu terjadi pada setiap orang. Ada beberapa orang yang malah suka keadaan yang hening. Jadi, jika musik bisa membantumu berkonsentrasi, just listen it :)
6. Jangan hanya menghafal
metode menghafal mungkin bisa menyukseskan kita dalam mencari "nilai-yang-baik", namun apakah pengetahuan kita bertambah? tidak. Pahamilah materi dengan mempelajari konsep-konsepnya, bagaimana hal itu bisa terjadi, mengapa, apa selanjutnya, begitulah cara berpikir yang harus dikembangkan meskipun memakan waktu yang cukup lama. Sehingga kita akan tahu betapa indahnya Ilmu Pengetahuan itu. Dalam film 3 idiots, ada sebuah quotes yang sangat mengena: "Dengan menghafal, kamu bisa menghemat waktumu selama 4 tahun di universitas, namun kau telah menghancurkan 40 tahun hidupmu kedepan"
7. Jangan malu-malu untuk bertanya
Bila kita ada yang belum paham mengenai materi yang diajarkan, cukup dengan acungkan jari dan bertanyalah kepada bapak/ibu guru, jangan malu bertanya bila kita tidak bisa, jangan jadikan gengsi "takut dibilang lambat oleh teman2" sebagai alasan, karena hal yang seperti itu tidak masuk akal!
8. Coba dan Gagal (Trial and Error)
Dalam hidup ini, gagal adalah teman kita juga, jadi jangan pernah menghindar darinya. Kita terjatuh, untuk apa? agar kita tahu bagaimana cara untuk bangun. Kita tidak akan pernah tahu yang benar itu bagaimana jika kita tidak kenal dengan KESALAHAN dulu. Materi yang sesulit apapun, pasti akan bisa kita kuasai asal tidak ada kata menyerah memahaminya. Coba terus, gagal sudah biasa.
9. Cintailah mata pelajaran yang anda suka
Anda tidak bisa dalam fisika (misal), namun anda sangat mencintai pelajaran yang satu ini. Maka dengan kecintaan itu, suatu saat akan menjadikan anda seorang fisikawan hebat, karena sesuatu yang dilakukan sepenuh hati akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Sekarang tidak bisa, namun karena kecintaan tersebut anda mempelajarinya setiap waktu, tunggulah hingga mimpi indah tiba. You'll be the best, but wait until the time's coming on ^_^
10. Ingatlah tujuan utama kita sekolah
Tujuan utama kita sekolah ialah untuk mencari ilmu pengetahuan, bukan hanya menerima "Cara Untuk Memperoleh Nilai yang Baik" saja. Nilai tidak akan bisa mencerminkan kualitas seseorang, lihatlah kenyataannya. Tidak masalah kita ada di peringkat berapapun, yang terpenting ialah belajar bukan untuk mencapai kesuksesan..tetapi untuk membesarkan jiwa. ini merupakan Cara Belajar paling Efektif yang terus saya gunakan, karena saya yakin ilmu bukan sebatas CORETAN NILAI, tapi banyaknya kita berbagi kepada sesama.
11. Kunci semua metode belajar
Kuncinya terletak pada kesungguhan kita dalam berdo'a, karena saya masih ingat betul ada yang bilang kecerdasan seseorang 73% dari kesungguhan do'anya, sedangkan 27% dari belajar. Intinya do'a sangatlah penting, sebagai bentuk pasrah kita Kepada Allah. Namun belajar juga sangatlah penting, ingat! Tidak bisa mencapai 100% tanpa ada yang 27% tersebut.
1. Menandai bagian penting
Teknik menandai bagian paling penting dari apa yang sudah kita baca ini adalah salah satu tips belajar paling sederhana dan banyak dipakai. Baca teks dengan komprehensif terlebih dahulu, kemudian tandai kata-kata kunci atau kalimat utama. Dengan begitu, kita bisa mengolah informasi tersebut dengan kata-kata sendiri saat dibutuhkan.
2. Buatlah catatan
Pada dasarnya tujuan mencatat adalah untuk meringkas bahan kuliah atau artikel dalam kata-kata sendiri, sehingga dapat dengan mudah mengingat hasil pemikiran yang ditulis. Kuncinya adalah meringkas konten secepat mungkin sementara tidak meninggalkan informasi yang penting. Kita bisa membuat catatan di secarik kertas, di bagian belakang buku teks atau menggunakan smartphone. Demikian seperti dinukil dari Exam Time, Jumat (13/2/2015).
3. Pemetaan pikiran
Keuntungan dari pemetaan pikiran atau mind map adalah kita dapat menghemat banyak waktu belajar dan lebih memperkuat pengetahuan untuk ujian. Peta pikiran adalah alat yang sangat serbaguna. Ia dapat digunakan untuk berdebat, menguraikan esai atau topik penelitian dan untuk persiapan ujian umum.
Bila sudah terbiasa, kemampuan kita dalam membuat peta pikiran akan semakin cepat dan mudah, sehingga metode ini akan menjadi alat yang ideal untuk menghadapi ujian.
4. Flashcards
Metode flashcards adalah metode yang sangat efektif untuk belajar ketika kita mencoba untuk mencerna berbagai fakta, tanggal, formula atau kosa kata. Mata pelajaran seperti Sejarah, Fisika, Matematika, Kimia, Geografi atau bahasa apa pun akan lebih mudah dipelajari mengunakan flashcards.
5. Studi Kasus
Studi kasus dapat membantu kita memvisualisasikan teori dan menempatkannya dalam konteks yang lebih familiar dan realistis. Studi kasus biasa digunakan untuk memahami implikasi dari beberapa teori. Hal ini sangat berguna dalam mata pelajaran bisnis atau hukum. Dengan cara ini kita dapat lebih memahami penerapan teori dan apakah teori itu benar-benar menyatakan tesis.
6. Kuis
Metode kuis menanyakan kembali materi yang sudah kita pelajari. Ini adalah cara yang baik untuk mereviu kembali ke catatan studi dalam beberapa minggu dan hari sebelum ujian. Kuis dapat menunjukkan di mana letak kekuatan dan kelemahan kita sehingga memungkinkan kita untuk memfokuskan belajar agar lebih tepat. Metode kuis bisa dilakukan dapat melakukannya secara berkelompok dengan teman atau dengan keluarga.
7. Brainstorming
Ini adalah teknik belajar lain yang ideal untuk dilakukan bersama teman-teman atau teman sekelas. Brainstorming adalah cara yang bagus untuk memperluas setiap ide yang mungkin keluar dari topik apa pun. Tidak ada jawaban yang salah saat melakukan brainstorming, yang dilakukan hanya berargumen dan menangkap ide-ide, sehingga kita dapat meninjau jawaban-jawaban itu sesudahnya.
8. Mnemonic
Teknik mnemonic sudah dikenal sejak zaman Yunani dan Romawi kuno dan masih digunakan hingga sekarang. Mnemonic adalah teknik untuk memudahkan mengingat suatu konsep dengan mengasosiasikannya dengan konsep lain yang lebih familiar bagi kita. Ada banyak cara untuk menerapkan metode mnemonic dan ini tergantung dari kreativitas seseorang.
Contoh mnemonic yang paling populer adalah pengucapan "Mejikuhibiniu" (Merah-Jingga-Kuning-Hijau-Biru-Nila-Ungu) yang digunakan untuk menghafalkan warna pelangi.
9. Mengatur waktu belajar
Proses belajar akan lebih tertata dengan jadwal belajar. Jadwal studi memberikan kita gambaran waktu dan tujuan yang harus dicapai. Banyak aplikasi online gratis yang berguna untuk mengatur jadwal belajar menjadi jauh lebih mudah.
10. Menggambar
Banyak orang merasa lebih mudah untuk mengingat gambar daripada teks. Itulah sebabnya mereka lebih mampu menghafal konsep jika diilustrasikan dengan foto atau gambar.
Selamat belajar!
METODE PEMBELAJARAN EFEKTIF
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang mungkin bisa kita persiapkan.
METODE DEBAT
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.
METODE ROLE PLAYING
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing:
Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
- Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
- Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
- Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
- Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
- Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan
- Berpikir dan bertindak kreatif.
- Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
- Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
- Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
- Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
- Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
- Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
- Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Langkah-langkah:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan:
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Kekurangan:
1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini
COOPERATIVE SCRIPT
Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat/menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan guru.
7. Penutup.
Kelebihan:
1. Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
2. Setiap siswa mendapat peran.
3. Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
1. Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
2. Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
PICTURE AND PICTURE
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan / rangkuman.
Kebaikan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
Kekurangan:
Memakan banyak waktu. Banyak siswa yang pasif.
NUMBERED HEADS TOGETHER
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6. Kesimpulan.
Kelebihan:
• Setiap siswa menjadi siap semua.
• Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
• Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
• Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
• Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
METODE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION)
Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Seleksi topik
Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.
1. Merencanakan kerjasama
Parasiswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah a) di atas.
1. Implementasi
Parasiswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah b). Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
1. Analisis dan sintesis
Parasiswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah c) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
1. Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
1. Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.
METODE JIGSAW
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam: a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.
METODE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Ada 5 komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu:
1. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
1. Kelompok (team)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
1. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
1. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
1. Team recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40
MODEL STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
Langkah-langkah:
- Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).
- Guru menyajikan pelajaran.
- Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
- Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
- Memberi evaluasi.
- Penutup.
- Seluruh siswa menjadi lebih siap.
- Melatih kerjasama dengan baik.
- Anggota kelompok semua mengalami kesulitan.
- Membedakan siswa.
MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES
Langkah-langkah:
- Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
- Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar.
- Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
- Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
- Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
- Kesimpulan.
- Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
- Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
- Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
- Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
- Memakan waktu yang lama.
MODEL LESSON STUDY
Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama ini meliputi:
- Perencanaan.
- Praktek mengajar.
- Observasi.
- Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.
- Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang.
- Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar terlaksana.
- Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui.
- Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
- Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada kelas/pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).
– Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
– Dapat dilaksanakan antar/lintas sekolah
Mengatur waktu belajar
Penentuan waktu belajar memegang peranan yang sangat sentral. Sebaiknya, waktu belajar ini disusun dalam bentuk daily activity. Penempatan waktu belajar dalam kegiatan sehari-hari juga harus mempertimbangkan kondisi lingkungan dan kondisi fisik dan fisiologis. Kondisi lingkungan (baik rumah maupun sekolah) harus menjadi pertimbangan. Kondisi fisik dan fisiologis juga harus menjadi prioritas. Biasanya, dimalam hari, kondisi tubuh kita terasa capek, penat karena aktivitas keseharian, sehingga tidak mendukung belajar yang efektif. Kami menyarankan belajar di pagi hari (kalau bisa, biasakan bangun lebih awal). Kalau bisa, waktu malam, tidurlah lebih cepat, untuk menyegarkan kondisi tubuh kembali, sehingga bisa bangun lebih awal. Belajar dipagi hari lebih menguntungkan, dimana otak dalam kondisi <em>fresh</em> kembali, juga kondisi lingkungan biasanya tidak terlalu mengganggu (tenang).
Memilih tempat belajar
Tempat belajar juga sangat mendukung efektivitas belajar. Kondisi tempat belajar yang tenang, sejuk, luas, dan pewarnaan dalam ruangan belajar yang bisa memanipulasi ingatan lebih kuat (misalnya penggunaan cat), kondisi tempat duduk, meja dan penataan buku-buku pada tempat belajar sangat membantu dalam mengefektifkan belajar. Biasanya tempat belajar juga tergantung dengan waktunya, karena biasanya ada tempat-tempat tertentu yang bising disiang hari misalnya, tetapi cukup tenang dimalam hari atau dipagi hari. Silahkan sesuaikan antara tempat belajar dengan waktu belajar.
Penggunaan sarana dan prasarana belajar
Sarana dan prasarana belajar disini hanya sebuah alat. Jika tersedia silahkan digunakan, tetapi bukan merupakan prasyarat utama. Sarana belajar disini bisa berupa video pendukung dengan apa yang sedang dipelajari, ataupun alat-alat lainnya. Silahkan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada untuk mendukung belajar yang efektif.
Membuat review materi
Membuat review materi sangat penting dalam belajar. Review disini digunakan untuk memanggil kembali (recall) apa yang sudah dipelajari. Dengan mereview materi, kita dapat melihat secara sistematis apa-apa yang sudah kita pelajari. Dengan review pula, kita bisa merencanakan apa yang masih kurang dari materi yang sudah kita pelajari, sehingga dapat menentukan langkah dan memilih buku lain yang tepat untuk melengkapi materi yang sedang kita pelajari.
Mengembangkan Materi
Pengembangan materi ini adalah system pembelajaran lanjutan. Pengembangan materi dengan melihat hubungan materi yang sedang kita pelajari dengan materi-materi lain. Materi yang kita pelajari kemungkinan sama dengan materi yang sudah kita pelajari ataupun bertentangan. Dengan membandingkan materi-materi ini, kita bisa membuat sebuah kesimpulan-kesimpulan awal. Kalau bisa, kesimpulan-kesimpulan awal ini dibuat dalam bentuk list (catatan) untuk didiskusikan dengan teman-teman atau guru (tutor).
Mengadakan diskusi
Mendiskusikan materi sangat penting untuk melihat bagaimana orang lain memahami materi yang sedang dipelajari. Diskusi ini merupakan alat ukur pemahaman dan menyamakan persepsi. Kalaupun merupakan materi-materi sulit, alangkah baiknya dimediasi oleh seorang tutor (guru).
Membuat kesimpulan
Pembuatan kesimpulan adalah hal yang sangat penting sebagai hasil dari apa yang kita pelajari selama ini. Sebaiknya kesimpulan akhir ini ditulis secantik mungkin, agar dapat dibaca dan dijadikan referensi jika kita sedang mempelelajari hal yang sama dikemudian hari. Bahkan kesimpulan bisa merupakan kisi-kisi/intisari dari sebuah materi
#1: Ciptakan suasana yang nyaman
Jangan sesekali belajar di tempat yang tidak kamu sukai. Belajarlah dengan suasana yang nyaman, senyaman pikiran kamu. Kamu bisa coba belajar di kamar, teras rumah atau bahkan di taman. Atau juga bisa belajar sambil mendengarkan musik. Intinya, ciptakan suasana yang menurut kamu nyaman.
#2: Pahami materi dan jangan menghafal
Menghafal memang ampuh untuk mendapat nilai yang memuaskan. Tapi percuma, pengetahuan kita tidak bertambah. Tidak jarang juga lewat satu minggu saja lupa materi apa yang dihafal. Untuk itu, belajarlah dengan memahami garis besar materi, bagaimana konsepnya dan bagaimana detail-nya.
#3: Belajar rutin dan jangan terlalu lama
Sistem kebut semalam, ini yang sering kita lakukan. Sistem belajar semacam ini tidak menumbuhkan pengetahuan, tapi malah tekanan. Walhasil, rasa grogi ketika menghadapi ujian akan terus muncul sampai kapanpun. Atasi segera dengan belajar rutin 30 menit setiap pagi dan malam dengan serius.
#4: Belajar dengan mind map
Mind map atau peta pikiran dicetuskan oleh pakar pendidikan Tony Buzan. Metode ini terbukti ampuh untuk mengingat materi pelajaran. Kamu bisa mencobanya ketika hendak belajar rutin setiap hari. Sebelum itu, buatlah mind map di selembar kertas A4 untuk setiap bab yang ingin dipelajari.
#5: Belajar sambil diskusi
Jika kamu merasa kurang paham belajar sendirian, kamu bisa coba belajar sambil diskusi. Kalau perlu, buatlah teman diskusi di kelasmu dan buat jadwal belajar bersama. Ini akan semakin memudahkan kamu dalam memahami sebuah materi pelajaran karena ada sistem tutor sebaya
0 comments:
Post a Comment