MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA PELAJARAN 3 "Cinta Budaya Bangsa"
A. MENEMUKAN IDE POKOK BERBAGAI TEKS NON SASTRA DENGAN TEHIK MEMBACA CEPAT
1. Teks Nonsastra
Suatu teks terbagi ke dalam dua jenis, yakni teks sastra dan teks nonsastra.
a. Teks sastra, contohnya puisi, cerpen, novel, drama.
b. Teks nonsastra, contohnya berita, artikel, esai, laporan, biografi.
Tujuan seseorang membaca teks sastra pada umumnya, adalah untuk mengetahui pengalaman orang lain dan memperoleh hiburan. Sedangkan, pada teks nonsastra yang anda eroleh ketika itu adalah sejumlah informasi, pengetahuan, dan wawasan.
2. Tehnik Membaca Cepat
Membaca cepat dilakukan dengan gerakan mata yang menyapu halaman demi halaman dari bacaan dengan kecepatan tinggi. Proses membaca cepat dapat dilakukan dalam berbagai tehnik. Pemilihan tehnik-tehnik tersebut bergantung pada jenis bacaannya. Bentuk zig-zag digunakan untuk teks yang sulit, bentuk spiral untuk teks yang agak sulit, dan bentuk diagonal ataupun bentuk vertikal untuk teks yang mudah, misalnya surat kabar.
3. Rumus Membaca Cepat
Membaca tidak hanya harus cepat, tetapi juga harus paham. Seseorang dikatakan memahami suatu bacaan dengan baik, apabila ia dapat menjawab dengan benar sekurangkurangnya 75% dari seluruh pertanyaan yang disediakan.
Untuk mengetahui kecepatan sekaligus pemahaman dalam membaca, anda dapat menggunakan rumus berikut.
Q
Kpm = t X 60
Keterangan:
Kpm = Kecepatan per menit
Q = Jumlah kata yang dibaca
t = Waktu dalam detik
60 = Satuan detik dalam satu menit
4. Pengertian Ide Pokok
a. Ide pokok adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Ide pokok paragraf sering pula disebut gagasan pokok atau gagasan utama.
b. Ide penjelas adalah gagasan yang menjelaskan ide pokok. Ide penjelas dapat pula disebut gagasan penjelas.
5. Keberadaan Ide Pokok
a. Ide pokok di awal paragraf
Paragraf yang demikian dinamakan paragraf deduktif, yakni paragraf yang ide pokoknya berada diawal paragraf.
b. Ide pokok di akhir paragraf
Paragraf ini disebut dengan paragraf induktif, yakni paragraf yang ide pokoknya terletak di akhir paragraf. Di bagian awalnya dikemukakan fakta-fakta atau uraian-uraian. Kemudian, dari fakta-fakta itu penulis menggeneralisasikannya kedalam sebuah kalimat.
c. Ide pokok di awal dan akhir paragraf
Paragraf ini disebut paragraf campuran. Dalam paragraf ini, terdapat dua kalimat pokok atau ide pokok. Kalimat terakhir paragraf ini, pada umumnya, hanya mengulangi gagasan yang dinyatakan oleh kalimat pertama dengan sedikit tekanan atau variasi kalimat saja.
d. Ide pokok di seluruh bagian paragraf
Paragraf yang memiliki pola seperti ini dijumpai dalam jenis karangan narasi ataupun deskripsi. Oleh karena itu, paragraf berpola demikian disebut dengan paragraf narasi atau deskipsi.
B. MENGEMUKAKAN HAL-HAL MENARIK DAN MENGESANKAN DARI CERPEN MELALUI DISKUSI
1. Analisis Unsur-unsur Cerpen yang Dibaca
Unsur intrinsik cerpen adalah sebagai berikut.
a. Tema atau pokok cerita
b. Alur cerita
c. Latar cerita
d. Penokohan
e. Sudut pandang
f. Amanat
Unsur ekstrinsik cerpen adalah sebagai berikut.
a. Nilai moral
b. Nilai pendidikan
c. Nilai politik
d. Nilai budaya
e. Nilai sosial
2. Daya Tarik Cerpen
Daya tarik cerpen bisa disebabkan oleh hal-hal berikut.
a. Temanya yang langka atau seperti peristiwa yang pernah anda alami,
b. Alurnya yang mendebarkan,
c. Cara penyelesaian cerita yang penuh kejutan,
d. Tokoh-tokohnya yang simpatik dan heroic,
e. Latarnya yang penuh pesona, atau
f. Rangkaian katanya yang memikat.
C. MENULIS HASIL OBSERVASI DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPTIF
1. Pengertian Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu keadaan dengan cukup terperinci. Dengan paragraf ini, pembaca seolah-olah menyaksikan atau merasakan keadaan yang digambarkan itu.
2. Ciri-ciri Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi memiliki cirri-ciri sebagai berikut.
a. Menyajikan keadaan peristiwa, tempat, benda, atau orang.
b. Menimbulkan kesan-kesan tertentu kepada pembacanya.
c. Banyak menggunakan kata-kata atau frase yang bermakna keadaan atau sifat.
3. Pola-pola Pengembangan Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi dapat dikembangkan dalam berbagai pola:
a. Pola Tematis, dan
b. Pola Keruangan.
D. MENGIDENTIFIKASI UNSUR SASTRA SUATU CERITA YANG DISAMPAIKAN SECARA LISAN
1. Definisi dan Jenis-jenis Cerita Daerah
Cerpen daerah adalah cerita yang berkembang di suatu daerah. Isi ceritanya banyak menggambarkan adat istiadat daerah tersebut. Penamaan tokoh dan latar yang merupakan cirri dari daerah iu juga tampak di dalamnya. Secara garis besar, cerita daerah terbagi kedalam beberapa jenis, yaitu:
a. Mite : cerita tentang suatu kepercayaan, misalnya tentang para dewa.
b. Sage : cerita tentang kehidupan para raja dan kepahlaawanan.
c. Legenda : cerita asal usul suatu tempat, binatang, dan benda-benda lainnya.
d. Fabel : cerita yang bertokohkan binatang.
2. Unsur-unsur dalam Cerita Daerah
Unsur-unsur dalam cerita daerah yaitu:
a. Unsur intrinsik
b. Unsur ekstrinsik
0 comments:
Post a Comment